Dinamakan Sunan Sendang Duwur karena letaknya berada di ketinggian
puncak Gunung Amintuno dengan ketinggian 75m diatas permukaan laut.
Berada di desa Sendang Duwur kec Paciran Lamongan.
Diantara petilasan para wali di tanah jawa... kompleks makam Sunan Sendang termasuk yang masih utuh. Sunan yang memiliki Nama asli Raden Nur Rohmat ini diyakini memiliki karomah dan kesakitan melebihi Kanjeng Sunan Drajad.
Beliau lahir pada tahun 940 hijriah putra dr Sayid Abdul Qohhar bin Abdul Malik yang berasal dr Baghdad.
Dr silsilah Ayahanda beliau min dzuriyah Rosululloh SAW.
Ibundanya bernama Dewi Sukarsih putri Tumenggung Joyo Sasmito penguasa Sedayu. Dan ketika beliau lahir ayahanda beliau sedang pulang ke Baghdad .
Ketika Raden Nur Rohmat beranjak dewasa situasi di sedayu sedang porak poranda akibat peperangan antara adipati Indro Swarno dgn Ki Ageng Rengel.
Adipati Tuban saat itu membantu Ki Ageng Rengel dan berhasil membunuh Indro Swarno yang memiliki ilmu rawa rontek dengan membelah tubuhnya menjadi dua.
Situasi yang mencekam akibat peperangan membuat rakyat menderita....
Raden Nur Rohmat berguru kepada Sunan Ampel dan beberapa tokoh sakti lainnya. Dan bertekad untuk ikut menyejahterakan rakyat dgn menanam tebu wilus dan siwalan.
Saat panen Raden Nur Rohmat mendapatkan uang sebanyak Sayuto Salebak Keteng. Untuk mengabadikan peristiwa itu Raden Nur Rohmat memberikan nama di daerah tsb dgn kampung Suto dan kampung Lebak.
Nama Raden Rohmat pun semakin terkenal... berita tentang kesaktian nya sampai terdengar oleh Sunan Drajad... hingga Sunan Drajad ingin membuktikan kebenaran berita itu.
Ketika Sunan Drajad tiba di dukuh Tunon.. beliau merasa haus dan minta diambilkan legen. Abdinya yang bernama Ki Abdul Wahhab sedang mencari bahan makanan... .. sehingga Sunan Drajad meminta ijin untuk mengambil buah siwalan sendiri kepada Raden Nur Rohmat... hanya dengan menepuk tangan tiga kali buah siwalan berjatuhan tanpa sisa dr pohonnya.
Melihat kejadian itu.. Sunan Drajad Diperingatkan oleh Raden Nur Rohmat... karena dgn cara seperti itu org lain tdk kebagian dan buah yang masih kecil mubazir... Raden Nur Rohmat lalu mencari pohon yang sama Besarnya. hny dgn mengusap tiga kali dgn ijin ALLOH pohon siwalan itu melengkung ke hadapan Sunan Drajad... dan Sunan Drajad dipersilahkan untuk memilih dan memetik sendiri buah yang diinginkan.
Sunan Drajad mengakui karomah dan kesaktian yang dimiliki oleh Raden Nur Rohmat. Dan karena itu Sunan Drajad memberikan Gelar pada Raden Nur Rohmat dengan gelar Sunan Sendang Duwur.
Mulai saat itu tidak ada lagi sebutan Drajad Sendang.. tetapi menjadi Sendang Drajad... karena meski usia Sunan Sendang lebih muda Namun karomah dan kesaktian serta perjuangan di masyarakat melebihi Sunan Drajad.
Sunan Sendang adalah pejuang penyebar agama islam di pesisir utara dan selalu menggantikan Sunan Drajad disaat Sunan Drajad berada di Demak.
Di balik keberhasilan Walisongo dlm dakwah...di sekitar nya banyak para tokoh ulama yang membantu dan siap siaga mengemban tugas keagamaan dan kerajaan.
Itulah diantaranya para pejuang di masa Walisongo yang bersatu padu memperjuangkan agama dan kesejahteraan rakyat.
Berjuang dlm agama tdk cukup hny sekedar bisa dakwah dan bisa ibadah secara syariah.... tapi memperjuangkan kesejahteraan dan menanamkan pengertian hukum dlm masyarakat tntg kehidupan itu jauh lebih mulia...
Diantara petilasan para wali di tanah jawa... kompleks makam Sunan Sendang termasuk yang masih utuh. Sunan yang memiliki Nama asli Raden Nur Rohmat ini diyakini memiliki karomah dan kesakitan melebihi Kanjeng Sunan Drajad.
Beliau lahir pada tahun 940 hijriah putra dr Sayid Abdul Qohhar bin Abdul Malik yang berasal dr Baghdad.
Dr silsilah Ayahanda beliau min dzuriyah Rosululloh SAW.
Ibundanya bernama Dewi Sukarsih putri Tumenggung Joyo Sasmito penguasa Sedayu. Dan ketika beliau lahir ayahanda beliau sedang pulang ke Baghdad .
Ketika Raden Nur Rohmat beranjak dewasa situasi di sedayu sedang porak poranda akibat peperangan antara adipati Indro Swarno dgn Ki Ageng Rengel.
Adipati Tuban saat itu membantu Ki Ageng Rengel dan berhasil membunuh Indro Swarno yang memiliki ilmu rawa rontek dengan membelah tubuhnya menjadi dua.
Situasi yang mencekam akibat peperangan membuat rakyat menderita....
Raden Nur Rohmat berguru kepada Sunan Ampel dan beberapa tokoh sakti lainnya. Dan bertekad untuk ikut menyejahterakan rakyat dgn menanam tebu wilus dan siwalan.
Saat panen Raden Nur Rohmat mendapatkan uang sebanyak Sayuto Salebak Keteng. Untuk mengabadikan peristiwa itu Raden Nur Rohmat memberikan nama di daerah tsb dgn kampung Suto dan kampung Lebak.
Nama Raden Rohmat pun semakin terkenal... berita tentang kesaktian nya sampai terdengar oleh Sunan Drajad... hingga Sunan Drajad ingin membuktikan kebenaran berita itu.
Ketika Sunan Drajad tiba di dukuh Tunon.. beliau merasa haus dan minta diambilkan legen. Abdinya yang bernama Ki Abdul Wahhab sedang mencari bahan makanan... .. sehingga Sunan Drajad meminta ijin untuk mengambil buah siwalan sendiri kepada Raden Nur Rohmat... hanya dengan menepuk tangan tiga kali buah siwalan berjatuhan tanpa sisa dr pohonnya.
Melihat kejadian itu.. Sunan Drajad Diperingatkan oleh Raden Nur Rohmat... karena dgn cara seperti itu org lain tdk kebagian dan buah yang masih kecil mubazir... Raden Nur Rohmat lalu mencari pohon yang sama Besarnya. hny dgn mengusap tiga kali dgn ijin ALLOH pohon siwalan itu melengkung ke hadapan Sunan Drajad... dan Sunan Drajad dipersilahkan untuk memilih dan memetik sendiri buah yang diinginkan.
Sunan Drajad mengakui karomah dan kesaktian yang dimiliki oleh Raden Nur Rohmat. Dan karena itu Sunan Drajad memberikan Gelar pada Raden Nur Rohmat dengan gelar Sunan Sendang Duwur.
Mulai saat itu tidak ada lagi sebutan Drajad Sendang.. tetapi menjadi Sendang Drajad... karena meski usia Sunan Sendang lebih muda Namun karomah dan kesaktian serta perjuangan di masyarakat melebihi Sunan Drajad.
Sunan Sendang adalah pejuang penyebar agama islam di pesisir utara dan selalu menggantikan Sunan Drajad disaat Sunan Drajad berada di Demak.
Di balik keberhasilan Walisongo dlm dakwah...di sekitar nya banyak para tokoh ulama yang membantu dan siap siaga mengemban tugas keagamaan dan kerajaan.
Itulah diantaranya para pejuang di masa Walisongo yang bersatu padu memperjuangkan agama dan kesejahteraan rakyat.
Berjuang dlm agama tdk cukup hny sekedar bisa dakwah dan bisa ibadah secara syariah.... tapi memperjuangkan kesejahteraan dan menanamkan pengertian hukum dlm masyarakat tntg kehidupan itu jauh lebih mulia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar